Sabtu, 04 Desember 2010

Qalbu dan Lisan


Qalbu itu bagaikan panci dalam dada yang mendidih isinya
dan siuknya adalah lisannya
Oleh karena itu, perhatikanlah seseorang ketika dia bicara
karena sesungguhnya lisannyalah yang menyiukkan untuk anda-
rasa manis dan rasa kecut, rasa segar dan rasa pahit kandungan hatinya
dan memberitahukan kepada anda rasa kandungan hatinya
melalui lisannya

Mulut seseorang adalah toserba perbendaharaannya
Dan kedua bibir mereka adalah kuncinya
sedang gigi mereka adalah cakarnya
Apabila seseorang membuka pintu toserbanya
Akan jelaslah bagi anda baik buruknya

Sebaik-baik perkara adalah kalam yang benar,
lisan yang fasih dengan wajah yang cerah
Dan kata-kata yang lembut yang keluar dari lautan ilmu yang dalam
melalui lisan seseorang yang berperangai lembut

Kalam yang baik adalah baik
dan yang lebih baik daripada kalam adalah maknanya,
Dan yang lebih baik daripada maknanya adalah pengamalannya,
Dan yang lebih baik dari pengamalannya adalah pahalanya
Dan yang lebih baik dari daripada pahalanya adalah Keridhaan dari Tuhan
Yang amal itu dikerjakan karena-Nya

Barangsiapa yang qalbunya disertai dengan kebaikan,
Niscaya keburukan tidak akan dapat membahayakannya
Barangsiapa yang disertai dengan keburukan
Niscaya kebaikannya tidak berguna baginya

Jangan kita menuntut ilmu karena riya
Jangan pula kita meninggalkannya karena malu
Musibah yang paling besar yang menimpa orang bijak ialah
Bila sehari yang dilaluinya tidak menyebabkan ia mendapatkan hadiah dari Tuhannya
Yaitu Hikmah yang baru

Orang yang bertobat ditangisi oleh tobatnya
Orang yang zuhud ditangisi oleh dunia yang ditinggalkannya
Dan orang yang shiddiq ditangisi oleh rasa takut
kehilangan imannya

Barangsiapa yang tidak memperbaiki akalnya
Maka ia tidak dapat menyembah Tuhannya dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar